“If you can dream it, you can do it.”-Walt Disney.
Foto-foto beberapa gadis cantik dengan berbagai macam gaya disebuah majalah remaja, membetot perhatian saya. Mereka memperagakan busana dan asesoris dari fashion brand tersohor pada masanya.
Terbersit dalam benak,”Andai saya yang tampil di majalah tersebut, pasti asik. Bagaimana ya caranya wajahsaya bisa terpampang di majalah?” Itu awal mula terbit impian saya ingin muncul jadi sampul majalah. Perlahan dimulailah my journey untuk mewujudkan keinginan tersebut.
Waktu itu saya baru 15 tahun. Majalahnya saja, saya pinjam dari sahabat saya sewaktu main ke rumahnya.
Periode tahun 1993, saya melihat pengumuman pendaftaran peserta Pemilihan Cover Girl majalah MODE. Kontan saya memohon Mama mengantarkan ke sebuah studio foto untuk sesi pemotretan Kemudian segera mengirimkan formulir dan foto yang diminta ke redaksi majalah MODE. Beberapa waktu kemudian, saya diundang untuk mengikuti wawancara dan tes foto di majalah MODE, katanya saya lolos sebagai semifinalis Cover Girl MODE 1993.
Hasil terbaiknya adalah, saya bisa melihat wajah saya dalam kolom daftar Semifinalis Cover Girl MODE 1993. Dalam hati saya berteriak,”Yes, impian saya terwujud saudara-saudara. Senang banget !”
Tetapi ada yang mengganjal di hati ini, saya masih ingin melihat sosok saya di majalah lagi. Tanpa rencana, 5 tahun kemudian tepatnya di tahun 1998, saya melihat pengumuman pendaftaran peserta Pemilihan Wajah Femina 1998. Belajar dari pengalaman 5 tahun sebelumnya, saya mengirimkan 15 foto dari 3 foto yang diminta. Pada hari terakhir batas waktu pendaftaran, saya mengirimkan Formulir Pemilihan Wajah Femina 1998.
Beberapa waktu kemudian, saya diundang untuk mengikuti tes foto dan wawancara di kantor majalah Femina. Katanya saya masuk unggulan Wajah Femina 1998. Deg-deg- an, bahagia, curious dan takut adalah daftar rasa yang menjadi satu saat itu.
Saya menangis dengan dada sesak saat menerima telpon dari Femina yang memberitahu bahwa saya adalah salah satu Finalis Wajah Femina 1998. Saya tahu perjalanan saya tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Dalam kolom foto finalis Wajah Femina tertulis : “Gadis yang tidak suka menyia-nyiakan bakatnya ini mengikuti Pemilihan Wajah Femina untuk mengembangkannya.”
Dan selanjutnya adalah sejarah. Saya ditasbihkan menjadi pemenang pertama Wajah Femina 1998.
Dari situ karir saya di dunia modelling, presenter TV, MC ataupun mengikuti kompetisi beauty pageant lain menanjak dan sukses.
Impian tampang saya muncul di cover depan majalah terwujud bahkan lebih. Wajah saya wira wiri di TV Nasional sekelas Indosiar, RCTI, TV 7, TPI dan Indovision.
So, are you ready to write down your own DESTINY dear? I do…
Penulis : Desy Andriani
Editor : Gavi Lamore